Pernahkah anda mendengar mesin pharmaceutical buatan negeri sendiri? Jika belum saatnya anda membuka mata, dimana anak bangsa berkarya untuk negerinya.Belakangan ini, ketergantungan indonesia terhadap mesin-mesin produksi asing sudah mulai berkurang. Hal ini dikarenakan besarnya peluang pasar akibat berkembangnya sektor UKM yang memicu tumbuhnya pabrikasi mesin produksi dalam negeri.

Pada tahun 2013 diramalkan perkembangan bisnis di sektor usaha kecil menengah (UKM) tampaknya akan terus berkembang.Bahkan, sektor riil yang dulu sempat dianggap remeh oleh dunia perbankan itu, sekarang menjadi rebutan bank-bank dari skala BPR (Bank Perkreditan Rakyat) hingga bank skala nasional.

UKM yang bergerak di bidang industri makanan dan produksi barang tak bisa dilepaskan dari kebutuhan mesin sebagai alat utama bisnis mereka. Di era tahun 1990-an UKM Indonesia termasuk banyak yang menggunakan mesin produksi luar negeri. China dan Taiwan merupakan dua negara yang cukup agresif menyerbu pasar Indonesia. Mulai dari mesin-mesin pengolah makanan hingga mesin produksi barang-barang untuk packaging sebagian besar masih berasal dari dua negara tersebut.

Sekarang jaman sudah berbeda sejak satu dekade lalu mesin-mesin tersebut sudah mulai banyak diproduksi dalam negeri seperti Dua Putra tekmindo yang sudah tigabelas tahun memproduksi mesin untuk kebutuhan farmasi dan kosmetik, salah satunya adalah mesin mixer yang khusus digunakan untuk mengolah bahan kosmetik.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian Budi Darmadi menyatakan, industri mesin Indonesia mampu bersaing dalam pasar ASEAN. Produk-produk mesin Indonesia memiliki tingkat teknologi lebih tinggi dibanding dengan negara-negara ASEAN. “Untuk pasar ASEAN, produk mesin nasional sangat kompetitif. Indonesia bisa supply ke Laos, Kamboja, dan Myanmar,” ujar Budi di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sudah terbukti kalau indonesia tidak kalah saing dengan bangsa lain, mari kita tingkatkan terus produksi Indonesia.